REVOLUSI PERANCIS
Revolusi Perancis adalah suatu perubahan bidang politik & sosial di negara Perancis yang terjadi karena ketidakpuasan rakyat khususnya kaum burjuis terhadap pemerintahan Perancis tahun 1789 yang pada masa tersebut berbentuk kerajaan dan dipimpin oleh Raja Louis XVI.
Dimana pada suatu peristiwa besar lainnya, dalam peristiwa revolusi perancis tentunya juga memiliki latar belakang serta penyebab yang memicu terjadinya peristiwa besar tersebut. untuk memahami lebih dalam mengenai sejarah dan penyebab terjadinya revolusi perancis silahkan simak penjelasan di bawah ini mulai dari sejarah, tokoh dalam peristiwa revolusi perancis, hingga dampak terjadinya revolusi perancis baik bagi negara Perancis sendiri maupun negara lain seperti Indonesia.
Sejarah Dan Penyebab Terjadinya Revolusi Perancis
Sudah menjadi rahasia umum bahwa pemerintahan Perancis pada masa kepemimpinan Louis XVI memiliki beberapa kemunduran baik dibidang politik, ekonomi, maupun sosial. Salah satu penyebab terjadinya situasi tersebut adalah kehidupan para pemegang kekuasaan serta pejabat-pejabat di bawahnya. Menghambur-hamburkan uang serta berfoya-foya menjadi pemandangan yang biasa terlihat di lingkungan kerajaan.
Selain keadaan politik tersebut di atas masih ada beberapa hal yang melatar belakangi terjadinya revolusi perancis, diantaranya adalah sebagai berikut:
Selain keadaan politik tersebut di atas masih ada beberapa hal yang melatar belakangi terjadinya revolusi perancis, diantaranya adalah sebagai berikut:
Sebab umum terjadinya revolusi Perancis
• Kondisi politik yang semakin memburuk
Sistem pemerintahan monarki absolut yang diusung oleh Raja Louis menjadikan raja merasa berkuasa atas segalanya. Tak cukup sampai disitu kehidupan Raja Louis XVI yang dikenal akan royal terhadap gaya hidup serta wanita membuat rakyat selalu was-was dan curiga.
Sistem pemerintahan monarki absolut yang diusung oleh Raja Louis menjadikan raja merasa berkuasa atas segalanya. Tak cukup sampai disitu kehidupan Raja Louis XVI yang dikenal akan royal terhadap gaya hidup serta wanita membuat rakyat selalu was-was dan curiga.
Dilain sisi guna mempertahankan kekuasaan dan kehendaknya Raja Louis XVI mempersiapkan penjara bagi penentang kebijakan dan kehendak raja. Pada masa tersebut penjari dipenuhi oleh orang-orang yang berusaha mencari keadilan serta orang-orang yang tidak disenangi oleh raja. Anehnya lagi, mereka ditangkap dan dijerumuskan ke penjara tanpa adanya surat penahanan yang jelas. Kondisi politik ini yang nantinya akan memicu terjadinya revolusi perancis.
• Keadaan ekonomi dan kesewenang-wenangan raja
Siapa yang tidak mengetahui bahwa gaya hidup mewah serta berfoya-foya dilingkungan kerajaan tidak membutuhkan dana dan pemasukan yang besar. Guna menanggung semua beban pengeluaran kerajaan tentu yang dilakukan adalah menarik pajak atau upeti tinggi kepada rakyat. Dilain sisi rakyat bawah yang merupakan tonggak dari seluruh kekuatan pemerintahan Perancis tengah mengalami krisis serta kekurangan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, terlebih sistem pajak yang diterapkan oleh Raja Louis XVI sangat buruk bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi rakyat. Dalam sejarah Perancis disebutkan bahwa pada masa kekuasaan Raja Louis XVI pajak yang dibebankan kepada rakyat sangat besar dan banyak, diantaranya adalah pajak harus dibawayarkan kepada kerajaan, kaum bangsawan, serta kepada pihak gereja. Kondisi seperti ini diyakini menjadi salah satu pemicu terjadinya revolusi Perancis
• Kehidupan sosial
Pada masa kekuasaan Raja Louis XVI kehidupan sosial masyarakat terbagi dalam beberapa strata atau golongan yakni golongan bangsawan, golongan ulama gereja, dan golongan rakyat biasa.
Golongan bangsawan terdiri dari raja dan para pejabat kerajaan, mereka memiliki hak yang istimewa dibandingkan dengan golongan lain. Golongan bangsawan pajak atas pajak, yang lebih parah lagi mereka berhak memungut pajak atau upeti dari rakyat jelata.
o Golongan ulama gereja atau pendeta cukup memiliki keistimewaan pula dalam stratifikasi sosial.
o Golongan ulama gereja atau pendeta tidak dikenakan pajak serta memiliki hak atas dari penghasilan pajak, gaji serta kebutuhan mereka dibebankan terhadap pajak rakyat.
o Golongan rakyat biasa atau rakyat jelata terdiri dari para petani dan kaum borjuis. Mereka jelas menjadi tumpu dari semua beban yang ada di negara Perancis. Mereka harus menyetor pajak atau upeti sesuai dengan kehendak raja. Bagi mereka yang membangkang dan menolak membayar pajak, maka sanksi telah disediakan dan penjara telah dibuatkan. Perlu digaris bawahi bahwa kaum borjuis merupakan para pedagangn kaya raya serta berpendidikan akan tetapi mereka tidak memiliki stratifikasi sosial tinggi, sehingga tidak mampu memberikan kontribusi bagi sistem pemerintahan Perancis. Kaum borjuis inilah yang nantinya akan mengawali revolusi perancis dengan jalan mereka sendiri.
• Kemunculan dan Perkembangan Paham Baru
Salah satu penyebab umum terjadinya revolusi perancis adalah munculnya paham baru yang diusung oleh beberapa tokoh, adapun paham baru yang muncul dan berkembang menjelang terjadinya revolusi perancis antara lain sebagai berikut:
o Aufklarung
Dalam bahsa Jerman Aufklarung memiliki arti pencerahan, tak heran jika beberapa sumber menyatakan bahwa periode ini merupakan periode pencerahan. Paham aufklarung dalam revolusi perancis merupaka suatu paham yang dipelopori
Immanuel Kant di eropa tepatnya di negara Jerman. Kemunculan paham Aufklarung sendiri diyakini akibat dampak dari adanya gerakan renaisans dan humanisme dalam menentang kebijakan pendeta pada khususnya dan geraja pada umumnya yang terjadi di Eropa pada abat XVIII. Paham ini memiliki semboyan berani berfikir sendiri, yang dalam bahasa jermannya berarti “Sapere Aude”.
o Rasionalisme
Menurut www.wikipedia.org Rasionalisme adalah doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran haruslah ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta, daripada melalui iman, dogma, atau ajaran agama. Dampak pemikiran ini sangat luas termasuk pendorong terjadinya revolusi perancis.
Menurut www.wikipedia.org Rasionalisme adalah doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran haruslah ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta, daripada melalui iman, dogma, atau ajaran agama. Dampak pemikiran ini sangat luas termasuk pendorong terjadinya revolusi perancis.
o Romantisme
Romantisme adalah suatu paham yang menitikberatkan pada perasaan serta mengharga hati nurani tiap-tiap manusia. Pahan yang lahir pada tahun 1750-an ini disinyalir merupakan paham yang muncul mengikuti paham rasionalisme.
J.J. Rousseau merupakan salah satu tokoh terpenting dalam perkembangan paham Romantisme khususnya dalam peristiwa revolusi Perancis. Dalam sejarah revolusi perancis paham romantisme memiliki peran yang sangat penting, dimana perjuangan kaum rasionalisme mendapat benturan sehingga perannya digantikan oleh kaum romantisem.
o Kemerdekaan Amerika
Meskipun kemerdekaan amerika tidak memberikan dampak secara langsung dalam revolusi Perancis, namun semangat dan usaha Amerika dalam merebut kemerdekaan menumbuhkan semangat bagi rakyat Perancis yang mengetahui akan kabar berita ini. Terlebih kaum borjuis Perancis yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi menjadikan kemerdekaan Amerika sebagai motivator dalam revolusi Perancis. Mereka menginginkan negara Perancis dirubah sebagaimana negara Amerika yang dibentuk serta dipimpin oleh rakyatnya. Dengan kata lain, kemerdekaan Amerika menimbulkan pemikiran dan keinginan baru dalam kalangan borjuis Perancis untuk mengubah sistem pemerintahan absolute menjadi demokratis dengan jalan revolusi Perancis.
Sebab Khusus terjadinya revolusi Perancis
Jika di atas kita telah membahas mengenai sebab umum terjadinya revolusi Perancis, dibawah ini kita akan menguraikan mengenai sebab khusus yang melatar belakangi terjadinya revolusi Perancis.
Sebagaiman yang telah kita uraikan di atas, bahwa pada pemerintahan Raja Louis XVI Perancis mengalami keterpurukan ekonomi akibat kesalahan gaya hidup Raja dan pejabat di lingkungannya. Pada tahun 5 Juni 1789 Guna mencari jalan keluar dari krisis ekonomi tersebut Lous XVI mengundang Etats Generaux (jika di Indonesia dikenal dengan sebutan Dewan Perwakilan Rakyat). Anggota yang berjumlah 1200 dan terbagi dari tiga strata yakni kalangan bangsawan 291 anggota, kalangan ulama gereja/ pendeta 300 anggota, dan golongan rakyat jelata 610 anggota tersebut dalam bermusyawarah tidak juga menemukan titik temu guna mencari solusi dalam mengatasi krisis ekonomi yang semakin buruk di Perancis.
Rapat besar yang sedari ditujukan guna mencari solusi dalam mengatasi krisis yang terjadi justru berujung perdebatan dan pertentangan dalam menentukan suara. Anggota golonga bangsawan dan pendeta berpendapat bahwa masing-masing golongan memiliki 1 suara dalam menentukan keputusan, hal ini ditentang oleh anggota perwakilan kaum jelata yang menuntut agar suara diberikan oleh setia anggota perwakilan rakyat, hal ini karena secara jelas golongan bangsawan dan pendeta tidak menginginkan kemenangan berada pada kubu perwakilan rakyat jelata. Hal ini menjadi pemicu utama terjadinya revolusi Perancis.
Berjalannya revolusi perancis
Guna mempermudah kita dalam mempelajari jalanya revolusi perancis ada baiknya kita bagi proses dan jalan revolusi perancis dalam 6 masa, adapun keenam masa tersebut adalah sebagai berikut:
• Masa Konstintuante (1789 s/d 1791)
Sebagaimana yang telah kita uraikan di atas bahwa pada sidang sebelumnya antara golongan dewan perwakilan rakyat tidak memiliki kesepakatan dalam mengambil keputusan, hal tersebut memicu dewan perwakilan rakyat golongan jelata mengadakan sidang sendiri pada tanggal 17 Juni 1789. Dalam hal tersebut diputuskan bahwa dewan perwakilan rakyat atau Estats Generaux merupakan dewan yang bersidang mencari jalan keluar terbaik tanpa memandang golongan. Pada perkembangannya sidang ini mengerucutkan tujuan untuk membuat Undang-Undang Dasar Perancis.
Mendengar adanya sidang tersebut Raja Louis XVI menyatakan bahwa sidang tersebut adalah ilegal dan tidak sah menurut sistem pemerintahan kerajaan Perancis. Selain pernyataan tersebut, Louis XVI juga berusaha membubarkan paksa Dewan ini dengan cara kekerasan
.
Meruncingnya perselisihan dan ketegangan berdampak pada kepercayaan rakyat terhadap raja semakin menghilang dan tergantikan dengan kebencian serta dendam, tak heran jika rakyat menyerbu penjara Bastille pada tanggal 14 Juli 1789 gunan membebaskan rakyat tak berdosa yang ditahan disana. Tindakan inilah yang menjadi tonggak utama revolusi perancis.
Meruncingnya perselisihan dan ketegangan berdampak pada kepercayaan rakyat terhadap raja semakin menghilang dan tergantikan dengan kebencian serta dendam, tak heran jika rakyat menyerbu penjara Bastille pada tanggal 14 Juli 1789 gunan membebaskan rakyat tak berdosa yang ditahan disana. Tindakan inilah yang menjadi tonggak utama revolusi perancis.
Dilain sisi dalam situasi dan kondisi yang mencekam rancangan Undang-Undang Perancis tetap dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan kemudian diumumkan oleh Dewan perwakilan golongan rakyat borjuis pada tanggal 27 Agustus 1789. Salah satu tujuan dari revolusi perancis adalah persamaan hak asasi manusia atas rakyat tanpa mengenal golongan maupun strata sosial. Pada perkembangannya sistem pemerintahan monarkhi absolute kerajaan Perancis berubah menjadi kerajaan konstitusi pada tanggal 14 Juli 1790. Kaum borjuis yang menjadi pelopor gerakan ini kemudian mendapat stratifikasi sosial tingkat atas menggantikan kaum bangsawan dan berhak atas penentuan sistem pemerintahan.
• Masa Legislatif (1791 s/d 1792)
Kepuasan kaum borjuis terhadap langkah revolusi perancis kiranya tidak diikuti kepuasan rakyat kecil terhadap nasib mereka. Golongan rakyat kecil beranggapan bahwa revolusi yang telah terjadi hanya menjadi kepentingan golongan khususnya kaum borjuis dalam mencari kedudukan dalam pemerintahan semata tanpa memikirkan rakyat kecil. Mereka yang merasa ketidak puasan tersebut bergabunga dan membentuk kelompok dengan wadah Partai Motagne. Dalam perjuangan dan tuntutanya rakyat kecil menghendaki adanya perubahan sistem pemerintahan dari kerajaan konstitusional menjadi negara republik.
Kondisi dan situasi Perancis memaksa Raja Louis XVI terancam sehingga memutuskan untuk tinggal di luar negeri.
Ketegangan di Perancis semakin menjadi-jadi setelah adanya serangan dari negara Australia dan Rusia pada tahun 1792 dengan tujuan menahan dan menjegal jalanya revolusi Perancis karena dianggap akan menjadi doktrin dan membahayakan negara yang menganut paham absolut lainnya.
Dalam peperangan yang berlangsung lebih dari lima tahun tersebut akhirnya dapat dimenangkan oleh rakyat Perancis dan revolusi perancis tetap berjalan dengan dibentuknya pemerintahan baru yang dipimpin oleh rakyat. Pada perkembangannya pemerintahan ini kemudian dikenal dengan Konvensi Nasional.
• Masa Konvensi Nasional (1792 s/d 1795)
Ketegangan antara golongan rakyat jelata dengan kaum borjuis tetap berlanjut dengan kemenangan rakyat jelata. Mereka yang tergabung dalam Partai Montagne membubarkan sistem pemerintahan kerajaan menjadi negara republik pada tahun 1792 yang semakin memberi warna dalam berjalannya revolusi Perancis.
Dilain sisi pemandangan mengerikan terjadi pada masa ini, dimana Raja louis XVI beserta permaisurinya yang pernah menjadi penguasa tunggal di Perancis ditangkap dan dihukum mati dengan memenggal kepalanya.
• Masa Directoire (1795 s/d 1799)
Pada masa ini pemerintahan Perancis yang terdiri dari para kaum borjuis berusaha menenangkan situasi dengan membentuk Dewan Pimpinan Pusat Bidang Eksekutif. Hal ini dimaksudkan agar rakyat beranggapan bahwa demokrasi yang digembor-gemborkan berjalan dengan baik dan lancar. Dilain sisi para golongan bangsawan yang menduduki kursi legislatif semakin banyak dan kuat, golongan ini memiliki paham monarki sehingga menimbukan kecemasan bagi kaum borjuis dan rakyat Perancis. Pada saat inilah rakyat Perancis megharapkan pemimpin baru seperti Napoleon Bonaparte yang berhasil memimpin rakyat Perancis dalam melawan Australia dan Rusia.
• Masa Konsulat (1799 s/d 1804)
Masa Konsulat merupakan masa kepemimpinan Napoleon Bonaparte yang telah mengambil alih pimpinan tertinggi Perancis pada tanggal 9 Nopember 1799. Pada saat itu pula Napoleon membubarkan sistem pemerintahan Directoire sekaligus mengusung sistem pemerintahan Konsulat dengan beranggotakan Roger Ducos, Saiyes, dan Napoleon sendiri sebagai konsul pertama.
Pada awal kepemimpinannya Napoleon memiliki banyak gagasan dan tindakan yang cukup memberikan gebrakan dalam revolusi Perancis. Diantaranya adalah: (1) Membuat undang-undangan hukum perdata dan pidana; (2) Memberikan kesempatan bagi kaum bangsawan yang melarikan diri ke luar negeri untuk kembali ke Perancis secara damai dan aman; (3) Memperbaiki hubungan dengan Paus sebagai langkah awal pengembalian nama baik gereja dan ulama; (4) Membentuk tentara keamanan yang kuat sebagai langkah awal dalam menjaga keamanan dan ketentraman Perancis; (5) Meningkatkan pendidikan bagi rakyat sebagai langkah awal jaminan kesejahteraan rakyat; (6) Membuat Kitab undang-undang perdagangan guna mengatur perdangan di Perancis sedemikian rupa dengan tujuan berkembang dengan baik dari waktu ke waktu; (7) Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana guna kepentingan rakyat dan pemerintahan; (8) Berusaha memberantas korupsi dengan tujuan memperbaiki keuangan negara yang tengah mengalami kekosongan.
Dari tindakan-tindakan tersebut Napoleon mendapat dukungan sepenuhnya sekaligus harapan bagi rakyat Perancis.
Tindakan serta langkah-langkah Napoleon dalam memperbaiki situasi di Perancis dengan revolusi membuahkan hasil yang memuaskan, perlahan Negara Perancis kembali mengalami kemajuan. Keberhasilan ini kemudian membuat seluruh rakyat mempercayakan sepenuhnya pemerintahan terhadap Napoleok Bonaparte.
• Masa Kekaisaran (1804 s/d 1815)
Keberhasilan Napoleon dalam mempersatukan semua golongan di Negara Perancis membuat Paus VII menaruh simpatik terhadap Napoleon sampai-sampai mengangkat Napoleon sebagai Kaisar.
Pada saat masa tersebut rakyat tidak menyadari bahwa perjuangannya dalam melakukan revolusi Perancis dan menentang kekuasaan absolut akan sia-sia dengan menyetujui pengangkatan Napoleon Bonaparte sebagai kaisar pada tahun 1804. Dalam masa pemerintahannya sebagai kaisar, Napoleon memang memberikan kebebasan rakyat dalam bidang perdangan, bidang pendidikan, dan bidang agama. Namun demikian pada bidang politik tidak sama halnya kebebasan dalam bidang lain, Napoleon Bonaparte tetap menganut sistem absolut dengan kepemimpinan secara turun temurun sehingga dikenal dengan sebutan dinasti Napoleon.
Kekuasaan Napoleon sebagai kaisar terus berlangsung hingga tahun 1815, dimana meletus perang koalisi dan Napoleon mengalami kekalahan dan diasingkan ke pulau terpencil hingga menghentikan nafas terakhirnya. Sungguh sangat ironis, seorang tokoh revolusi perancis yang memiliki jasa besar harus meninggal dunia dalam pengasingan.
Dampak terjadinya revolusi Perancis
Revolusi Perancis memiliki banyak dampak terhadap keberlangsungan pemerintahan Perancis sendiri maupun terhadap negara lain seperti Indonesia sekalipun belum memiliki bentuk negara. Adapaun dampak terjadinya revolusi Perancis dapat dibagi menjadi beberapa bidang seperti dibawah ini:
• Bidang Politik
Dengan membaca ulasan di atas tentunya kita dapat memahami dampak apa yang terjadi di bidang politik dengan adanya revolusi Perancis. Namun tidak ada salahnya jika kita singgung sedikit mengenai dampak politi tersebut.
Dampa utama yang ditimbulkan revolusi perancis terhadap sistem politik jelas berupa kekuasaan absolut yang sangat dicam oleh rakyat. Lebih dari itu, paham liberal yang muncul dengan adanya revolusi Perancis sangat pesat menyebar hingga ke penjuru dunia seperti Spanyol, Jerman, Rusia, Austria, dan Italia. Dengan adanya revolusi Perancis tumbuh pula paham demokrasi, parlementer, republik, dan lain sebagainya yang tentunya juga mulai tumbuh di negara lain.
• Bidang Sosial
Dalam perjuangan revolusi Perancis jelas dapat kita ketahui bahwa stratifikasi sosial di negara tersebut dihapuskan, memberikan hak dan kewajiban yang sama terhadap seluruh rakyat serta memberikan kebebasan dalam menentukan agama, pendidikan, dan pekerjaan.
• Bidang Ekonomi
Dihapusnya sistem gilde, yakni sistem dalam peraturan perdagangan. Dengan dihapusnya sistem ini maka perdagangan dan industri dapat berkembang dengan cukup baik di Perancis pasca revolusi Perancis.
Disisi lain kehidupan petani juga memiliki peningkatan, hal ini tidak lain karena dihapusnya pajak feodal dan selain sebagai penggarap tanah, petani juga diberikan hak untuk memiliki tanah. Dengan demikian pendapatan dan taraf hidup petani perlahan semakin meningkat.
Pengaruh Revolusi Prancis Terhadap Indonesia
Salah satu wilayah yang terkena dampak positif dari terjadinya revolusi Perancis adalah Indonesia. Meskipun pada saat itu kedaulatan NKRI dan kemerdekaan Indonesia belum menemu jalannya, namun peristiwa revolusi Perancis memberikan inspirasi bagi para tokoh di Indonesia. Beberapa paham yang turut dijadikan sebagai motor penggerak massa mencari jalan Indonesia dalam kebabasan dan kemerdekaan adalah sebagai berikut:
• Paham Nasionalisme
Sebagaimana catatan sejarah yang ada, paham nasionalisme muncul dan berkembang di daratan Eropa. Setelah adanya revolusi Perancis paham ini menyebar dengan cepat di daratan Asia dan Afrika, tidak terkecuali Indonesia dalam melawan negara imperialis Barat yang telah lama berkongko di Indonesia.
Adalah Boedi Oetomo salah satu organisasi nasional yang telah mengikuti paham nasionalisme dan berdiri pada tanggal 20 Mei 1908. Dari organisasi nasional pertama di Indonesia ini kemudian paham nasionalisme semakin terkenal dan menyebar di Indonesia sehingga bermunculan pergerakan nasional di negara kita tercinta.
• Paham Demokrasi
Meskipun tidak secara langsung terkena dampak dari terjadinya revolusi Perancis, namun secara tidak langsung paham demokrasi yang mulai muncul di Indonesia pada Abad ke-20 merupakan bukti menyebarnya paham demokrasi ke seluruh penjuru dunia. Hal ini dibuktikan pada saat pemerintah Belanda yang pada waktu itu berkuasa di Indonesia memutuskan kaum bumi putera wajib militer guna memperkuat keamanan. Mendengar keputusan tersebut yang terjadi pada tahun 1916 ini maka Boedi Oetomo mengirimkan wakilnya yakni Dwidjosewoyo untuk melakukan perundingan dan negosiasi terhadap para pemimpin Belanda di Indonesia. Dari hasil negosiasi tersebut pemerintah Belanda tidak jadi memberikan wajib militer bagi penduduk pribumi melainkan diganti dengan pendirian Volksraad yakni Dewan Perwakilan Rakyat Hindia-Belanda yang diresmikan pada tanggal 16 bulan Desember tahun 1916.
Selain hal tersebut diatas, bukti paham demokrasi muncul di Indonesia setelah adanya revolusi Perancis ialah adanya tuntutan Indonesia Ber-parlemen. Bentuk perjuangan dan asas yang dianut dalam sistem parlemen tetunya sedikit banyak terinspirasi oleh perjuangan rakyat Perancis pada masa revolusi Perancis. Dengan adanya paham ini kemudian partai-partai politik di Indonesia bergabung membentuk wadah baru yang disebut dengan Gabungan Politik Indonesia atau yang sering disingkat GAPI. Dalam perjuangannya GAPI menyerukan bahwa Indonesia Berparlemen. Hal ini dilakukan guna menghindari paham fasisme yang pada saat itu sangat meresahkan dunia khususnya pada masa perang dunia II.
• Persatuan
Sebagaimana kita ketahui bahwa revolusi Perancis dapat berjalan dengan lancar karena adanya persatuan dari rakyat-nya. Hal itu pula menginspirasi Indonesia untuk menumbuhkan sikap persatuan dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Salah satu bukti awal lahirnya persatuan di Indonesia setelah adanya revolusi Perancis adalah digunakannya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Hal ini diikrarkan oleh para pemuda Indonesia yang kemudian kita kenal dengan “Sumpah Pemuda”.
Sebagaimana kita ketahui bahwa revolusi Perancis dapat berjalan dengan lancar karena adanya persatuan dari rakyat-nya. Hal itu pula menginspirasi Indonesia untuk menumbuhkan sikap persatuan dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Salah satu bukti awal lahirnya persatuan di Indonesia setelah adanya revolusi Perancis adalah digunakannya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Hal ini diikrarkan oleh para pemuda Indonesia yang kemudian kita kenal dengan “Sumpah Pemuda”.
Semoga artikel revolusi Perancis mulai dari sejarah dan penyebab terjadinya revolusi Perancis, proses berjalannya revolusi Perancis, serta dampak terjadinya revolusi perancis di atas dapat menambah pengetahuan kita khususnya di bidang sejarah. Semoga bermanfaat.
Artikel di atas berhubungan dengan materi: Sejarah Dan Penyebab Terjadinya Revolusi Perancis, Sejarah revolusi Perancis, Penyebab terjadinya revolusi Perancis, Sebab umum terjadinya revolusi Perancis, Sebab Khusus terjadinya revolusi Perancis, pengaruh revolusi prancis, tokoh revolusi prancis, pengertian revolusi prancis, makalah revolusi prancis, semboyan revolusi prancis
SEJARAH DKV - REVOLUSI INDUSTRI (1760-1840)
Era industri diwujudkan dengan Revolusi Industri yang dicetuskan dengan penemuan mesin uap oleh James Watt (1780-an). Dengan ditemukannya mesin uap tersebut, maka timbul prinsip produksi massal, yaitu adanya:
Dengan demikian produktivitas meningkat dengan cepat, peredaran barang di pasar juga meningkat dengan harga barang yang lebih rendah. Begitu pula dengan produksi barang cetak. Dimulailah pula era komunikasi massa.
Beberapa efek lain dari revolusi ini antara lain:
- Pergeseran energi, yang semula menggunakan tenaga manusia dan hewan berganti menjadi tenaga mesin dengan system fabrikasi.
- Pergeseran kekuasaan politik. Pemegang kekuasaan politik berpindah dari kaum aristokrat mejadi kaum kapitalis dan pedagang.
- Pergeseran cara produksi, dari yang memproduksi suatu barang hanya di satu tempat, lalu berubah menjadi adanya spesialisasi dan produksi dilakukan secara berpuindah tangan.
- Ditemukannya material-material dan alat-alat baru.
Industri yang baru berkembang ini di samping memiliki efek positif juga memiliki sisi-sisi negatif, antara lain:
- Karena tenaga buruh membludak, maka upah menjadi minim, akibatnya banyak pengangguran dan orang menderita.
- Terjadi kelebihan produksi barang, dan turunnya daya beli yang mengakibatkan depresi ekonomi dan jatuhnya dunia usaha.
- Kerajinan tangan menghilang, digantikan produk pabrik yang kurang sentuhan seni.
- Hilangnya kesatuan dengan alam, estetika dan nilai-nilai spiritual.
Beberapa pengaruh Revolusi Industri terhadap perkembangan desain grafis adalah:
- Jika sebelumnya pekerjaan grafis dilakukan oleh satu tempat mulai dari awal sampai selesai, maka dengan adanya spesialisasi, pekerjaan ini terpecah menjadi dua, yaitu pekerjaan desain dan produksi.
- Tipografi berkembang dengan pesat, dengan adanya beraneka papan reklame, label merk, katalog maupun poster dan media cetak.
- Dengan berkembangnya media cetak surat dan majalah maka iklan, karikatur dan teknik layout juga berkembang.
- Mulainya perkembangan fotografi (1820-an), yang dikembangkan oleh J. Niepce, Daguerre, dan akhirnya oleh Kodak (George Eastman). Ilustrasi dan dokumentasi yang semula hanya dikerjakan dengan teknik gambar kini bisa dilakukan dengan teknik fotografi.
0 komentar:
Posting Komentar